
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ketika
memulai pekerjaan baru banyak para karyawan yang merasa gugup ketika pertama
kali bekerja. Kegugupan hari pertama ini dasarnya bersifat alamiah. namun hal
itu dapat mengurangi kepuasan karyawan baru dan kemampuan untuk belajar kerja
jika manajer SDM tidak mengantisipasinya lebih dini. Para psikolog mengatakan
bahwa kesan awal pertama adalah begitu kuatnya dan wajar wajar saja karena
karyawan baru masih memiliki sesuatu yang sedikit, seperti pengetahuan, dan
pengalaman kerja serta untuk melakukan penilaian diri. Hal ini sangat
tergantung pada keinginan kuat karyawan untuk mengetahui segala sesuatu tentang
perusahaan. untuk membantu karyawan menjadi anggota yang puas dan produktif,
manajer dan departemen SDM harus membuat kesan awal tersebut menjadi sesuatu
yang menyenangkan para karyawan baru, jadi jangan menimbulkan kesan bahwa yang
paling membutuhkan di perusahaan adalah karyawan dan perusahaan.
Sekali
proses seleksi telah diputuskan, para manajer dan departemen SDM hendaknya
membantu karyawan baru tersebut untuk merasa cocok dengan lingkungannya.
Mengapa? karena sejak hari pertama, pendatang baru sudah masuk ke proses
Investasi SDM. Mereka perlu disiapkan sejak awal agar nantinya mampu melakukan
sesuatu tugas yang dibebankan perusahaan kepada mereka dengan baik. untuk
membantu pendatang baru agar mereka merasa cocok, program orientasi dan
sosialisasi akan membuat mereka familiar antara lain dengan peran peranya,
perusahaan, kebijakan kebijakan dankaryawan lainnya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar
belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini
seperti :
1.
Apa arti
dari orientasi karyawan dan tujuan orientasi karyawan?
2.
Apa arti
dari penempatan kerja?
3.
Faktor apa
saja yang mempengaruhi penempatan kerja?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
arti dari orientasi karyawan dan tujuan orientasi
karyawan.
2.
Mengetahui
arti dari penempatan kerja.
3.
Mengetahui
apa saja faktor yang mempengaruhi penempatan kerja.

PEMBAHASAN
DAN ISI
A.
PENGERTIAN ORIENTASI
Orientasi adalah program yang dirancang untuk menolong karyawan baru
(yang lulus seleksi) mengenal pekerjaan dan perusahaan tempatnya bekerja.
Program orientasi sering juga disebut dengan induksi. Yakni
memperkenalkan para karyawan dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan
organisasi dan dengan karyawan lain. Orientasi dilaksanakan karena semua
pegawai baru membutuhkan waktu untuk dapat menyesuaikan diri atau beradaptasi
dengan lingkungan kerjanya yang baru.
Orientasi berarti penyediaan informasi dasar berkenaan dengan perusahaan
bagi pegawai baru, yaitu informasi yang mereka perlukan untuk melaksanakan
pekerjaan secara memuaskan. Informasi dasar ini mencakup fakta-fakta seperti
jam kerja, cara memperoleh kartu pengenal, cara pembayaran gaji dan orang-orang
yang akan bekerja sama dengannya. Orientasi pada dasarnya merupakan salah satu
komponen proses sosialisasi pegawai baru, yaitu suatu proses penanaman sikap,
standar, nilai, dan pola perilaku yang berlaku dalam perusahaan kepada pegawai
baru.
Orientasi memberikan informasi
kepada karyawan baru mengenai latar belakang tentang perusahaan &
pekerjaan. Pada intinya orientasi adalah proses sosialisasi karyawan baru
terhadap pimpinan perusahaan. Sosialisasi adalah proses penanaman dalam diri
karyawan tentang sikap, standar, nilai-nilai, dan pola perilaku yang diharapkan
oleh organisasi dan departemen. Program orientasi dimulai dari pengenalan
informal yang singkat sampai program formal yang panjang. Biasanya karyawan
diberikan buku panduan tentang jam kerja, penilaian kinerja, pembayaran gaji,
dan liburan/cuti.
B.
PENGERTIAN ORIENTASI MENURUT AHLI
Berikut pengertian orientasi menurut
beberapa ahli :
1.
Marihot
Tua Efendi Hariandja mendefinisikan
orientasi dengan suatu program untuk memperkenalkan pegawai baru pada
peran-peran mereka, organisasi, kebijaksanaan-kebijaksanaan, nilai-nilai,
keyakinann-keyakinan dan pada rekan kerja mereka. Kegiatan ini biasanya
dilakukan oleh departemen sumber daya manusia dan atasan langsung dari pegawai
tersebut untuk mensosialisasikan nilai-nilai organsiasi pada pegawai
baru.
2.
Gary
Dessler menyebut orientasi dengan memberikan
informasi mengenai latar belakang kepada karyawan baru yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan secara memuaskan, seperti informasi perusahaan. Program ini
bisa dimulai dari perkenalan singkat secara informal atau dengan kursus formal
yang panjang.
3.
Susilo
Martoyo, Orientasi adalah memperkenalkan para
karyawan baru dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan organisasi dan
dengan para karyawan lain.
4.
Ingham
(1970): the concept formed the basis for
the harmonious view of industrial relations in the small firm as orientation to
work was said to cause individual self-selection to the small firm sector. Yang
kurang lebih memiliki arti: sikap dan tingkah laku karyawan, merupakan suatu
konsep yang dapat menciptakan harmoni dalam bekerja dan sehingga dapat
menyebabkan peningkatan kinerja karyawan secara
individu dalam sebuah perusahaan
5.
Goldthorpe
(1968) : orientation to work adalah arti
sebuah pekerjaan terhadap seorang individu, berdasarkan harapannya yang
diwujudkan dalam pekerjaannya.
C.
MATERI – MATERI
ORIENTASI
Materi-materi
yang diberikan pada masa orientasi kepada para SDM/karyawan baru meliputi :
·
Profil organisasi termasuk didalamnya sejarah berdirinya
perusahaan, visi dan misi yang ingin dicapai perusahaan, struktur organisasi
perusahaan berikut para pemangku jabatan pada seluruh departemen yang perlu
diketahui.
- Peraturan-peraturan dan berbagai kebijakan perusahaan dalam hubungannya dengan hak dan kewajiban karyawan.
- Berbagai fasilitas yang mungkin dapat digunakan atau tidak boleh digunakan oleh karyawan.
- Pengenalan kondisi lingkungan kerja dimana karyawan tersebut akan berja seperti siapa yang menjadi atasanlangsung,atasan tidak langsung, rekan kerja, bawahan, kondisi ruangan kerja, dan fasilitasnya.
- Pengenalan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh SDM yang bersangkutan sesuai dengan job description.
D.
TUJUAN ORIENTASI
Program
Orientasi Karyawan Baru bertujuan untuk :
Ø Menyiapkan
mental bagi karyawan baru dalam menghadapi peralihan suasana dari lingkungan
pendidikan ke dunia kerja yang nyata.
Ø Menghilangkan
hambatan psikologis dalam memasuki kelompok yang baru.
Ø Mengenal
secara singkat lingkungan pekerjaan yang baru.
Tujuan
orientasi menurut Moekijat (1991:94) adalah sebagai berikut :
Ø Memperkenalkan
pegawai baru dengan perusahaan.
Ø Menghindarkan
adanya kekacauan yang mungkin disebabkan oleh seorang pekerja baru ketika
diserahi pekerjaan baru.
Ø Memberi
kesempatan pada pegawai untuk menanyakan masalah tentang pekerjaan mereka yang
baru.
Ø Menghemat
waktu dan tenaga pegawai dengan memeberitahukan kepada mereka ke mana harus
meminta keterangan atau bantuan dalam menyelesaikan masalah yang mungkin
timbul.
Ø Menerangkan
peraturan dan ketentuan perusahaan sedemikian rupa sehingga pegawai baru dapat
menghindarkan rintangan atau tindakan hukuman yang akan terjadi karena
pelanggaran peraturan yang tidak mereka ketahui.
Ø Memberikan
pengertian kepada pegawai baru bahwa mereka adalah bagian yang penting di dalam
sebuah organisasi
Orientasi
yang efektif akan mencapai beberapa tujuan utama:
Ø Membentuk
kesan yang menguntungkan pada karyawan dari organisasi dan pekerjaan.
Ø Menyampaikan
informasi mengenai organisasi dan pekerjaan.
Ø Meningkatkan
penerimaan antarpribadi oleh rekan-rekan kerja.
Ø Mempercepat
sosialisasi dan integrasi karyawan baru ke dalam organisasi.
Ø Memastikan
bahwa kinerja dan produktivitas karyawan dimulai lebih cepat.
Ø Usaha-usaha
orientasi mengenai organisasi dan pekerjaan.
Ø Meningkatkan
penerimaan antarpribadi oleh rekan-rekan kerja.
Ø Mempercepat
sosialisasi dan integrasi karyawan baru ke dalam organisasi.
Ø Memastikan
bahwa kinerja dan produktivitas karyawan dimulai lebih cepat.
E.
MANFAAT ORIENTASI
Berikut beberapa manfaat orientasi :
- Mengurangi perasaan diasingkan, kecemasan, dan kebimbangan pegawai.
- Dalam waktu yang singkat dapat merasa menjadi bagian dari organisasi.
- Hasil lain untuk pegawai yang baru diorientasikan adalah
a) Cukup
baik
b) Tingkat
ketergantungannya kecil
c) Kecenderungan
untuk keluar juga kecil
d) Selanjutnya,
program orientasi juga akan mempercepat proses sosialisasi
F.
TEKNIK – TEKNIK
ORIENTASI
Ada beberapa jenis teknik orientasi
antara lain :
- Program orientasi dan sosialisasi
Program orientasi ini berawal dari perkenalan
singkat secara informal sampai pada program-program formal dengan waktu yang
lebih panjang. Dalam program formal, karyawan baru biasanya diberi buku
pegangan atau bahan cetakan yang berisi jam kerja, peninjauan prestasi, cara
pembayaan gaji, liburan dan penggunaan fasilitas serta pedoman dan peraturan
perusahaan lainnya. Aktivitas ini biasanya dilakukan oleh supervisor si
karyawan baru dan departemen personalia.
- Peninjauan pekerjaan secara realistis
Aktivitas ini bertujuan untuk menunjukkan cakupan
pekerjaan yang sebenarnya kepada calon karyawan. Cara ini efektif untuk
memperkecil kejutan realitas. Schein mengemukakan bahwa salah satu masalah
terbesar yang dihadapi calon karyawan dan pimpinan dalam tahap awal kepegawaian
adalah hal-hal yang mencakup perolehan informasi yang akurat dari kedua belah
pihak.
- Pembinaan budaya organisasi
Budaya organisasi dapat diartikan sebagai sikap dan
persepsi yang dimiliki karyawan pada umumnya dalam suatu perusahaan tempat
mereka berkerja. Dengan kata lain para karyawan menangkap isyarat tentang perusahaan
mereka misalnya sejauh mana mereka dinilai secara adil atau sejauh mana
hubungan persahabatan yang diperlihatkan oleh pimpinan mereka.
- Pereratan hubungan antar-karyawan
Cara lain untuk membantu proses sosialisasi karyawan
baru adalah dengan mempererat hubungan antar mereka dan dengan teman kerja baru
atau dengan para supervisor mereka, yang bertindak sebagai mentor. Sebagai
contoh beberapa perusahaan mendukung adanya program- program formal. Seperti
sistem sahabat dimana karyawan yang ditugasi sebagai mentor memberi training
khusus dan bertindak sebagai pemandu bagi pendatang baru.
- Informasi prestasi kerja
Sistem penilaian perusahaan juga memainkan perananan
penting dalam proses sosialisasi. Catatan prestasi kerja secara formal dan
informal dari supervisor yang disampaikan pada waktu yang tepat kepada karyawan
baru dapat mengurangi tekanan akibat ketidakpastian karena “ tidak
mengetahui prestasi yang dicapai”. Selain itu catatan tersebut dapat membantu
karyawan baru untuk memutuskan cara melaksanakan pekerjaan di masa mendatang.
Sebagai contoh, penilaian sebelumnya dapat digunakan sebagai upaya “penalaran”
untuk memperbaiki persepsi yang keliru.
G.
JENIS – JENIS ORIENTASI
Jenis Orientasi Kerja Karyawan :
Menurut Goldthorpe (1968) ada 3 jenis
orientasi Kerja karyawan dalam bekerja yaitu :
1.
Instrumentally
Goldthorpe (1968) menjelaskan bahwa pada
jenis pendekatan ini setiap karyawan memandang pekerjaan sebagai suatu tujuan
akhir. Dimana karyawan-karyawan tersebut bekerja berdasarkan satu alasan yaitu
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu juga dalam orientasi
ini, ada juga karyawan yang memilih untuk bekerja dengan alasan untuk menunjang
gaya hidup mereka secara spesifik. Gaya hidup yang dimaksud adalah
kondisi-kondisi yang dialami atau dijalani oleh masing-masing karyawan.
Instrumentally dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Short-term
instrumentally orientation
Jenis orientasi kerja ini merupakan sebuah upaya
yang dilakukan karyawan-karyawan untuk mendukung dan menambah pendapatan utama
dengan cara bekerja di tempat lain, dan menjadikan pekerjaan ini sebagai
pekerjaan sekunder. Karyawan pada jenis orientasi ini menganggap pekerjaan ini
hanya bersifat sementara saja.
b. Long-term
instrumentally orientation
Long-term instrumentally orientation adalah upaya
dari karyawan-karyawan untuk menjadikan sebuah pekerjaan sebagai pekerjaan
primer. Long-term instrumentally orientation dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
ü Part-time
employee atau karyawan paruh waktu : Untuk jenis karyawan paruh waktu, alasan
memilih untuk menjalani pekerjaan dengan cara ini biasanya berhubungan dengan
keterbatasan waktu yang mereka miliki. Biasanya karyawan jenis ini adalah dari
golongan pelajar atau mahasiswa yang harus membagi waktu antara pekerjaan dan
waktu untuk belajar, selain itu juga dari golongan wanita yang memiliki anak-anak
yang masih berusia dibawah lima tahun.
ü Full-time
employee atau karyawan tetap : Jenis karyawan ini merupakan jenis karyawan yang
secara konsisten meluangkan secara penuh waktu yang dimiliki untuk melakukan
suatu pekerjaan dengan menjadi karyawan tetap, dan tidak membagi waktu bekerja
yang dimiliki untuk bekerja di tempat lain.
2.
Solidaristic
Dimana pada pendekatan orientasi kerja jenis ini,
Goldthorpe (1968) menjelaskan bahwa setiap karyawan memandang sebuah pekerjaan
bukan secara simple sebagai tujuan akhir saja, melainkan segi yang dikedepankan
adalah hubungan dan aktivitas sosial yang bisa didapat, dan ini dipandang
sebagai bentuk emotionally rewarding. Karyawan yang memilih orientasi kerja
jenis ini dalam memilih tempat bekerja, lebih memperhatikan suasana bekerja
berdasarkan hubungan sosial yang kuat. Hubungan sosial disini yang dimaksudkan
adalah komunikasi dan
kerjasama yang terjalin antara individu baik itu antara sesama karyawan dalam
satu departemen maupun antar departemen. Menurut Lucas (1995) dan Kitching
(1997) dikatakan bahwa bagi karyawan HI, adalah sisi sosial dari sebuah
pekerjaan yang membuat para karyawan tersebut tetap merasa betah pada pekerjaan
mereka dan juga membuat para karyawan tersebut untuk tetap mengoptimalkan diri
dalam bekerja. Selain itu, hubungan sosial yang kuat yang karyawan jenis ini
inginkan bukan hanya sebatas di lingkungan kerja, melainkan hubungan sosial ini
harus juga dapat diteruskan di kehidupan diluar pekerjaan. Misalnya dengan
pergi makan, jalan-jalan, kegiatan lain dan bahkan saling berkunjung ke tempat
tinggal masing-masing karyawan.
3.
Bureaucratic
Menurut Goldthorpe (1968) dijelaskan bahwa yang
membuat seorang karyawan memilih pekerjaan dan mengoptimalkan diri pada
pekerjaan yang dipilihnya itu adalah hal-hal yang disediakan oleh perusahaan
tempat karyawan tersebut bekerja. Hal-hal tersebut dapat berupa
fasilitas-fasilitas yang diberikan seperti sarana transportasi, ruangan kerja
yang nyaman untuk bekerja, sampai ke peralatan-peralatan kerja yang canggih,
modern dan mendukung, penghargaan atas prestasi kerja,
besar kecilnya gaji dan tunjangan-tunjangan yang ditawarkan,
kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan, bimbingan dari perusahaan
yang diberikan melalui atasan dan yang tidak kalah pentingnya adalah jenjang
karir yang jelas. Meskipun suasana sosial yang ada tidak mendukung, para
karyawan tersebut tetap mengoptimalkan diri dalam bekerja, karena karyawan
jenis orientasi ini lebih mementingkan self-development dan lebih bertujuan ke
peningkatan jenjang karir.
H.
TAHAP ORIENTASI
Beberapa tahap orientasi yang penting
dilakukan :
1.
Perkenalan
Memperkenalkan pegawai baru, mulai dari
unit kerjanya sendiri sampai unit kerja besarnya dan sampai unit-unit kerja terkait
lainnya, akan memberikan ketenangan dan kenyamanan si pegawai, karena dia
merasa diterima di lingkungannya dan hal tersebut akan mempermudah dia untuk
bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas, bahkan dapat membina kerja sama
dengan yang lain dalam rangka menjalankan tugasnya.
2.
Penjelasan Tujuan
Perusahaan
Dengan menjelaskan profil perusahaan
secara lengkap seperti visi, misi, nilai-nilai, budaya perusahaan dan struktur
organisasi, akan membuat pegawai baru lebih mengenal perusahaan tersebut, sehingga
akan membangkitkan motivasi dan kemampuan dia untuk mendukung tujuan
perusahaan.
3.
Sosialisasi Kebijakan
Perlu adanya sosialisasi tentang
kebijakan perusahaan yang berlaku, mulai dari kebijakan baik yang terkait
dengan Sumber Daya Manusia seperti Reward, Career, Training, Hubungan
Kepegawaian, Penilaian Pegawai, sampai Termination, juga yang terkait dengan
unit kerja tempat dia bekerja, demikian juga tentang kode etik dan peraturan
perusahaan. Dengan demikian akan memperjelas hal-hal yang perlu ditaati dan
dijalankan dalam memperlancar tugas kerjanya.
4.
Jalur Komunikasi
Membuka jalur komunikasi akan
mempermudah pegawai baru menyampaikan aspirasinya maupun
pertanyaan-pertanyaannya. Untuk itu perlu dibukanya ruang komunikasi bagi
pegawai baru, baik melalui komunikasi rutin melalui tatap muka seperti meeting
rutin, friday session dll, juga dibukanya jalur media komunikasi seperti email
maupun telephone.
5.
Proses Monitoring
Tentunya pada awal bekerja, si pegawai
baru sudah disosialisasikan target kerja yang harus dicapai. Perlu adanya
monitor rutin akan hasil kerjanya, sehingga akan membantu pegawai tersebut
lebih lagi meningkatkan kinerjanya. Jika ada kekurangan, maka dapat disampaikan
hal-hal yang perlu dia lakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut. Demikian
juga jika ternyata pegawai tersebut berhasil mencapai target yang lebih, maka
dapat ditingkatkan lagi target kerjanya.
Dengan adanya orientasi pegawai baru tersebut diharapkan dapat membantu pegawai dapat bekerja dengan baik, yang dapat meningkatkan produktivitas kerjanya, yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Dengan adanya orientasi pegawai baru tersebut diharapkan dapat membantu pegawai dapat bekerja dengan baik, yang dapat meningkatkan produktivitas kerjanya, yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
I.
KEUNTUNGAN DAN
KELEMAHAN DI DALAM ORIENTASI
Keuntungan dan kelemahan orientasi
secara umum :
1.
Keuntungan Orientasi
Usaha-usaha orientasi yang efektif juga
berkontribusi terhadap keberhasilan jangka pendek dan jangka panjang. Praktik
SDM sebagai berikut mengandung saran-saran mengenai bagaimana membuat orientasi
karyawan lebih efektif. Beberapa studi penelitian dan survei atas pemberi kerja
melaporkan bahwa sosialisasi dari karyawan-karyawan baru dan komitmen awal
merka pada perusahaan secara positif dipengaruhi oleh orientasi. Sosialisasi
ini meningkatkan “kecocokan antara orang-organisasi”, yang juga menguatkan
pandangan- pandangan positif terhadap pekerjaan, rekan kerja, dan organisasi,
para pemberi kerja telah menemukan nilai dari orientasi bahwa tingkat retensi karyawan
akan lebih tinggi jika karyawan-karyawan baru menerima orientasi yang efektif.
Bentuk pelatihan ini juga berkontribusi pada kinerja organisasional secara
keseluruhan ketika para karyawan lebih cepat merasa sebagai bagian dari
organisasi dan dapat mulai berkontribusi dalam usaha-usaha kerja
organisasional.
Satu cara untuk mengembangkan efisiensi
dari orientasi adalah melalui penggunaan orientasi elektronik. Sejumlah pemberi
kerja menempatkan informasi orientasi karyawan umum pada intranet atau situs Web
perusahaan. Para karyawan baru dapat masuk ke dalam sistem dan mendapatkan
banyak materi umum mengenai sejarah perusahaan, struktur, produk dan jasa,
pernyataan misi, dan informasi latar belakang lainnya, dan tidak harus duduk di
ruang kelas dimana informasi tersebut disampaikan secara pribadi atau dengan
video. Kemudian, pertanyaan dan soal yang lebih spesifik dapat ditangani oleh
staf SDM dan lainnya setelah para karyawan meninjau informasi-informasi
berbasis Web tersebut. Sayangnya banyak sesi orientasi karyawan baru dirasakan
sebagai hal yang membosankan, tidak relevan, dan pemborosan waktu oleh
karyawan, supervisor, dan manajer departemen mereka.
2.
Kelemahan Orientasi
Kelemahan umum dari program orientasi
adalah pada level supervisor. Walaupun bagian kepegawaian telah merancang
program orientasi secara efeketif dan juga melatih para supervisor tentang cara
bagaimana melakukan orientasi pada bidangnya, namun seringkali mengalami
kegagalan. Untuk dapat menghindarkan kesalahan umum yang dilakukan oleh para
supervisor, sebaiknya bagian kepegawaian menyediakan satu pedoman yang
berisikan tentang apa-apa yang seharusnya dilakukan oleh supervisor dalam
program orientasi tersebut. Cara lain yang dapat dilakukan adalah buddy system.
Yaitu dengan menetapkan satu orang pekerja yang telah berpengalaman dan meminta
kepadanya mengajak pegawai baru tersebut.
J.
PERMASALAHAN DALAM
ORIENTASI
Hal-hal
yang diperhatikan dan hal-hal yang dihindari dalam orientasi :
Ø Orientasi
haruslah bermula dengan jenis informasi yang relevan dan segera untuk
dilanjutkan dengan kebijakan-kebijakan yang lebih umum tentang organisasi.
Orientasi haruslah berlangsung dalam kecepatan yang membuat karyawan baru tetap
merasa nyaman.
Ø Bagian
paling signifikan adalah sisi manusianya, memberikan pengetahuan kepada
karyawan baru tentang seperti apa para penyelia dan rekan kerjanya, berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai standar kerja yang efektif, dan mendorong
mereka mencari bantuan dan saran ketika dibutuhkan
Ø Karyawan-karyawan
baru sepatutnya didorong dan diarahkan dalam lingkungannya oleh karyawan atau
penyelia yang berpengalaman sehingga dapat menjawab semua pertanyaan dan dapat
segera dihubungi selama periode induksi
Ø Karyawan
baru hendaknya secara perlahan diperkenalkan dengan rekan kerja mereka.
Karyawan baru hendaknya diberikan waktu yang cukup untuk mandiri sebelum
tuntutan pekerjaan mereka meningkat
Hal-hal
yang perlu dihindari dalam orientasi antara lain :
Ø Penekanan
pada kertas kerja. Karyawan baru biasanya hanya diberikan sambutan sepintas
lalu mengisis formulir yang dibutuhkan oleh HRD kemudian diserahkan langsung
kepada penyelia, hal ini dapat mengakibatkan mereka tidak sebagai bagian dari
perusahaan.
Ø Tinjauan
yang kurang lengkap mengenai dasar-dasar pekerjaan.
Ø Suatu
orientasi yang cepat dan dangkal dan langsung ditempatkan pada pekerjaan. Hal
ini dapat menyebabkan stres.
Ø Tugas
pertama karyawan baru yang tidak signifikan
Yaitu pekerjaan yang sanagt mendasar dan sangat mudah, hal ini dapat mengakibatkan pegawai baru merasa bukan bagian yang penting dalam organisasi.
Yaitu pekerjaan yang sanagt mendasar dan sangat mudah, hal ini dapat mengakibatkan pegawai baru merasa bukan bagian yang penting dalam organisasi.
Ø Memberikan
informasi yang terlalu cepat.
Ø Proses
orientasi yang terlalu banyak dan penyampaian yang terlalu cepat dapat
mengakibatkan karyawan baru mati lemas.
K.
SASARAN UTAMA ORIENTASI
Sasaran-sasaran
utama dalam orientasi adalah mengulangi kecemasan awal yang dirasakan oleh semua pekerja baru
untuk memulai pekerjaan baru, untuk mengakrabkan karyawan baru dengan
pekerjaannya, unit kerjanya dan organisasi sebagai keseluruhan, dan agar
mempermudah peralihan dari luar ke dalam. Pada dasarnya program orientasi bagi karyawan baru sangatlah mutlak
diperlukan baik ditinjau dari
sudut kepentingan perusahaan maupun karyawan itu sendiri yang tujuan
pokoknya agar setiap karyawan
baru:
- Dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan kondisi lingkungan yang baru dimasuki.
- Dapat memahami organisasi dan budaya perusahaan (visi, misi, nilai inti dan kegiatan operasionalnya).
- Mempunyai kesamaan pola (paradigma) pikir dan terakhir,
- Sebagai bekal sebelum yang bersangkutan bertugas di tempat kerjanya masing masing .
Dessler (2003) menyampaikan bahwa program orientasi yang diberikan kepada karyawan baru saat mereka pertama
kali masuk kerja setidaknya mempunyai tujuan antara lain:
- Untuk mengurangi biaya di mana orientasi diharapkan mampu membantu karyawan baru agar cepat inchargedalam pekerjaannya.
- Mengurangi kecemasan. Kebanyakan karyawan mengalami kecemasan ketika masuk ke dalam situasi kerja yang baru. Pengalaman menghadapi kecemasan ini berpengaruh padanya dalam mempelajari pekerjaannya. Orientasi membantu karyawan untuk mengatasi kecemasan tersebut dengan membantu karyawan dengan memberikan pedoman yang dibutuhkannya untuk dapat bekerja dengan baik.
- Mengurangi turn over karyawan. Karyawan pindah kerja karena merasa tidak dihargai atau merasa tidak berada pada posisi yang tepat pada pekerjaannya. Program orientasi menunjukkan bahwa perusahaan menghargai karyawannya dan membantu menyediakan alat / fasilitas yang dibutuhkan untuk dapat sukses dalam pekerjaannya.
- Menghemat waktu untuk supervisi. Program orientasi karyawan baru membantu karyawan untuk cepat memahami pekerjaannya sehingga bisa langsung incharge dalam kerjanya. Supervisi atau atasannya tidak perlu menyediakan waktu yang lama untuk melakukan mentoringagar mereka dapat bekerja sesuai harapan.
- Membangun harapan yang positif terhadap pekerjaannya, sikap yang positif dan kepuasan kerja. Sangatlah penting bahwa para karyawan belajar sesegera mungkin apa yang menjadi harapannya, apa yang diharapkan padanya, selain belajar tentang nilai dan sikap yang ada dalam organisasi. Jenis orientasi yang diberikan kepada karyawan baru ada dua macamnya yaitu orientasi organisasi dimana orientasi dimaksudkan untuk memberitahu karyawan mengenai tujuan, riwayat, filosofi, prosedur dan pengaturan organisasi tersebut, serta orientasi unit kerja yang dimaksudkan untuk mengakrabkan karyawan itu dengan sasaran unit kerja tersebut, memperjelas bagaimana pekerjaannya menyumbang pada sasaran unit itu dan mencakup perkenalan dengan rekan-rekan kerja barunya.
|
KESIMPULAN
Orientasi adalah program yang dirancang untuk menolong karyawan baru
(yang lulus seleksi) mengenal pekerjaan dan perusahaan tempatnya bekerja.
Program orientasi sering juga disebut dengan induksi. Yakni
memperkenalkan para karyawan dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan
organisasi dan dengan karyawan lain. Orientasi dilaksanakan karena semua
pegawai baru membutuhkan waktu untuk dapat menyesuaikan diri atau beradaptasi
dengan lingkungan kerjanya yang baru.
Pada umumnya, karyawan akan merasa sedikit waswas
selama hari-hari pertama kerja. Setidaknya ada 3 alasan utama yang menyebabkan
terjadinya kegugupan pada hari-hari pertama kerja (Meryl Reis Louis : 1980)
antara lain :
·
Alasan pertama adalah bahwa setiap situasi baru yang melibatkan perubahan
dan perbedaan dalam beberapa hal, akan menyebabkan karyawan baru harus
menghadapi ketidakpastian.
·
Alasan kedua adalah harapan yang tidak realistis.
·
Alasan ketiga adalah kejutan yang dapat mengakibatkan kecemasan.
Ada beberapa jenis teknik orientasi antara lain :
- Program orientasi dan sosialisasi
- Peninjauan pekerjaan secara realistis
- Pembinaan budaya organisasi
- Pereratan hubungan antar-karyawan
- Informasi prestasi kerja REFERENSI
Sangat bermanfaat
BalasHapusterima kasih atas sharingnya, setelah orientasi karyawan baru tentunya harus disertai dengan dengan pelatihan karyawan agar dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan
BalasHapusAdakah anda memerlukan Pinjaman?
BalasHapusAdakah anda mencari Kewangan?
Adakah anda mencari Pinjaman untuk memperbesar perniagaan anda?
Saya rasa anda telah sampai di tempat yang betul.
Kami menawarkan Pinjaman dengan kadar faedah rendah.
Orang yang berminat mesti menghubungi kami di
Untuk maklum balas segera terhadap permohonan anda, Mohon
balas e-mel ini di bawah sahaja.
Aplikasi apa +918256953815
mrwilliam751@gmail.com
Tolong, berikan kami Maklumat berikut sekiranya berminat.
1) Nama Penuh: ………
2) Jantina: ………
3) Jumlah Pinjaman Yang Diperlukan: ………
4) Tempoh Pinjaman: ………
5) Negara: ………
6) Alamat Rumah: ………
7) Nombor Mudah Alih: ………
8) Pendapatan Bulanan: …………………
9) Pekerjaan: ………………………
) Laman web mana yang anda ada di sini mengenai kami …………………
Terima kasih dan salam mesra.
mrwilliam751@gmail.com
+918256953815
Do you need a Loan?
BalasHapusAre you looking for Finance?
Are you looking for a Loan to enlarge your business?
I think you have come to the right place.
We offer Loans at low interest rate.
Interested people should please contact us on
For immediate response to your application, Kindly
reply to this emails below only.
Whats app +918256953815
mrwilliam751@gmail.com
Please, do provide us with the Following information if interested.
1) Full Name:………
2) Gender:………
3) Loan Amount Needed:………
4) Loan Duration:………
5) Country:………
6) Home Address:………
7) Mobile Number:………
8)Monthly Income:…………………
9)Occupation:………………………
)Which site did you here about us…………………
Thanks and Best Regards.
mrwilliam751@gmail.com
+918256953815